Menilik Dampak Resesi terhadap Properti, Apakah Investasi Properti Masih Menarik?

Ilustrasi resesi yang diprediksi terjadi pada 2023

Ancaman resesi berada di depan mata.

Banyak ahli dan tokoh bangsa memprediksi tahun 2023 akan menjadi tahun yang gelap bagi perekonomian global.

Anda yang akan berinvestasi properti pun pasti sedang memasang sikap hati-hati.

Jika salah mengambil keputusan, uang yang diinvestasikan bisa boncos.

Jadi, langkah investasi di bidang properti harus didasari oleh riset yang kuat.

Untuk memberikan referensi buat Anda, kami mencoba memaparkan seperti apa dampak resesi terhadap properti.

Pemaparan dalam artikel ini akan membantu Anda agar tidak salah langkah dalam mengambil keputusan investasi properti.

Mari pahami lebih jauh mengenai resesi!

Apa itu Resesi?

Resesi adalah suatu kondisi ketika ekonomi negara sedang buruk.

Kondisi ekonomi buruk itu bisa dilihat dari beberapa ciri berikut ini:

  • Pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut.
  • Ketidakstabilan investasi, ekspor-impor, dan pendapatan nasional.
  • Kondisi produksi dan konsumsi tak seimbang.
  • Lapangan pekerjaan berkurang.

Nah, resesi 2023 digadang-gadang akan disebabkan oleh ketidakpastian global, mulai dari kondisi geopolitik yang memanas, pertumbuhan ekonomi sejumlah negara melambat, sampai risiko inflasi.

Berbagai variabel itu bisa mempengaruhi satu sama lain.

Secara lebih rinci, ketegangan geopolitik dunia misalnya perang Ukraina-Rusia dan konflik Tiongkok-Taiwan.

Pada akhirnya, kondisi geopolitik tersebut juga bisa berimbas pada kenaikan laju inflasi dan risiko stagflasi (inflasi berkepanjangan).

Inflasi membuat harga-harga barang meningkat terus menerus dalam waktu tertentu.

Apa Dampak dari Resesi Global?

Pertama, daya beli masyarakat akan menurun.

Ini dipicu oleh inflasi yang membuat harga barang terus melambung.

Masyarakat enggan membeli barang-barang yang harganya tinggi, kecuali itu kebutuhan pokok.

Jika daya beli masyarakat menurun, otomatis pendapatan perusahaan akan semakin kecil.

Apabila kondisi tersebut terjadi terus-menerus, arus keuangan perusahaan bisa menjadi tidak sehat.

Akhirnya, perusahaan akan melakukan efisiensi untuk mengurangi beban pengeluarannya.

Atau, kemungkinan buruknya perusahaan akan bangkrut. Banyak pekerjanya akan berubah status jadi pengangguran.

Bagaimana Prospek Investasi Properti?

Ilustrasi investasi properti saat resesi 2023

Head of Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia, Steve Atherton mengatakan, Indonesia berada dalam posisi yang relatif kuat menghadapi resesi global.

Alasannya, beberapa sektor perekonomian tanah air sedang sehat.

“Karena ekonomi konsumen domestik kita yang kuat dan sektor pertambangan dan komoditas yang sehat,” katanya, dikutip dari Kompas.com.

Kendati demikian, pasar properti diprediksi akan terdampak resesi global.

Ada beberapa hal yang bisa terjadi:

  • Harga properti untuk konsumen jadi lebih tinggi, ini merupakan imbas dari kenaikan harga-harga.
  • Biaya yang dikeluarkan end-user, investor, dan pengembang akan terpengaruh.
  • Pengembang dan pemilik tanah dalam posisi terbaik untuk menarik investasi asing atau lokal baru.

Jadi, jika ingin berinvestasi properti, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Akibat dari inflasi, masyarakat akan berhemat dan hanya membeli produk atau menggunakan layanan yang esensial untuk hidupnya.

Hal itu senada dengan ucapan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida.

Dikutip dari MNC Portal, ia menyebut, masyarakat akan fokus menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok, dan itu akan berdampak terhadap penjualan properti.

Jadi, sebagai investor Anda mungkin akan memilih properti yang memang diincar sebagai tempat tinggal, bukan sebagai tempat staycation atau menginap sementara saat liburan.

Tempat tinggal adalah hal pokok dan esensial yang sudah pasti akan terus dibutuhkan manusia modern.

Jadi, Anda bisa berinvestasi properti di apartemen dekat kampus atau di hunian yang kawasannya sudah berfasilitas lengkap untuk menunjang hidup.

Apartemen dekat kampus akan diincar mahasiswa sebagai tempat tinggal sementara.

Sementara, kawasan berfasilitas lengkap adalah lokasi ideal bagi masyarakat modern untuk bertempat tinggal.

Selain harus pintar-pintar memilih properti yang diincar, investor juga harus hati-hati memilih developer.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit.

Ia meminta konsumen untuk mengecek rekam jejak pengembang properti, apakah kondisi perusahaannya baik, manajemennya profesional, dan proyek-proyeknya berkualitas.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan, harga properti akan mulai meningkat tahun depan.

“Ini saatnya berinvestasi di properti karena harganya stabil. Dengan PDB 5% tahun ini, harga properti akan mulai meningkat tahun depan,” ujarnya, dikutip dari Bisnis.com.

Rekomendasi Properti untuk Investasi

 

Gedung apartemen Roseville di BSD

Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Anda seorang investor harus mencari properti yang dibutuhkan sebagai tempat tinggal, dekat kampus, berfasilitas lengkap, dan developernya tepercaya.

Semua predikat itu ada pada apartemen di BSD bernama Roseville SOHO and Suite.

Properti ini berlokasi di Jalan Kapten Soebianto Djojohadikusumo, Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.

1. Jadi Tempat Tinggal dan Tempat Kerja, Konsumen Bisa Lebih Hemat

Dari segi konsep, Roseville menghadirkan unit SOHO (Small Office Home Office) dan apartemen suite.

Jadi, setiap unitnya bisa difungsikan sebagai tempat tinggal dan tempat bekerja.

Selain itu, fasilitas apartemen SOHO BSD ini juga lengkap, di antaranya ada semi-private lift, meeting room, infinity room, outdoor lounge, dan lain-lain.

Seperti diketahui, tempat tinggal dan tempat bekerja adalah kebutuhan esensial masyarakat modern.

Jika menyewa unit SOHO, pengeluaran konsumen tentu akan lebih hemat.

Hal tersebut sejalan dengan strategi keuangan yang harus diterapkan saat resesi, yaitu berhemat.

2. Berada di BSD, Kota Mandiri Berfasilitas Super Lengkap

Roseville adalah apartemen SOHO BSD Tangerang. Lokasinya bergengsi di Sunburst CBD.

Dari lokasinya tersebut, waktu tempuh ke berbagai fasilitas penting sangat dekat.

Misalnya, ke BSD Square, Teraskota, dan area perkantoran hanya 1 menit. Lalu, ke Tol Jakarta-Serpong hanya 5 menit.

Jarak dari Roseville ke kampus pun relatif dekat, contohnya ke Universitas Prasetiya Mulya hanya 3,5 kilometer dan ke Universitas Atma Jaya hanya 3,8 kilometer.

3. Dikembangkan Developer Tepercaya

Aldebaran Group atau PT Aldebaran selaku developer Roseville merupakan perusahaan tepercaya.

Perusahaan sudah berkiprah sejak tahun 2000 di industri properti tanah air.

Sepak terjangnya selama 20 tahun lebih di dunia properti menjadi bukti bahwa perusahaan ini tetap bertahan menghadapi berbagai krisis yang terjadi.

Saat ini, PT Aldebaran tengah memasarkan unit properti mulai dari Rp 881 juta-an.

Kesimpulan Mengenai Dampak Resesi Terhadap Properti

Jadi, itulah artikel mengenai dampak resesi terhadap properti.

Kesimpulannya, berinvestasi properti masih menarik meskipun resesi global diprediksi akan terjadi pada 2023.

Kendati demikian, seperti yang dijelaskan di atas, ada beberapa catatan yang memang harus diketahui investor properti.

Akhir kata, semoga Anda tidak salah langkah dalam mengambil keputusan investasi, ya!

Referensi

  1. Kompas.com: https://www.kompas.com/properti/read/2022/09/07/140000221/resesi-global-di-depan-mata-apa-dampaknya-terhadap-properti-indonesia
  2. Sindo (MNC Portal): https://ekbis.sindonews.com/read/911361/34/ini-cara-pengusaha-properti-menghadang-badai-resesi-1665637805
  3. Bisnis: https://ekonomi.bisnis.com/read/20221011/47/1586406/ancaman-resesi-pakar-investasi-properti-tetap-menarik

Related Post

Fasilitas Apartemen SOHO BSD ala Roseville, Rasa Bintang 5

4 Alasan SOHO BSD Tangerang Menjadi Incaran Investor

Roseville, Apartemen di BSD untuk Gaya Hidup Berimbang

Aldebaran Group, Pengembang Roseville SOHO & Suite